Kamis, 10 Mei 2012

PENDENGAR

Menjadi seorang pendengar yang baik bukanlah hal yang mudah seperti kedengarannya, karena fatanya tidak banyak yang mampu mendengarkan. mungkin terlalu cepat jika saya langsung ke poin masalahnya, baik sekarang kita kupas dulu apa yang disebut dengan pendengar. "Pendengar" kata yang kata dasarnya adalah DENGAR, kita semua tau dan memahami benar arti kalimat itu! namun pada realitanya tidak banyak yang benar-benar paham dengan kalimat "dengar" ini. penulis sering menemui beberapa contoh tipe seseorang yang mempunyai kesulitan mendengar. yang saya maksud dengan kesulitan mendengar buka berarti tuli tapi kesulitan mendengar yang saya maksud adalah kemampuan menerima sebuah pemikiran orang lain yang kita dengarkan. mendengar merupakan sebuah keseharusan yang setiap saat kita lakukan dan mendengar merupakan relfleksi dari sumber suara yang  diterima oleh telinga kemudian diproses dalama otak yang menghasilkan sebuah pertanyaan dan kesimpulan.
namun dalam beberapa contoh dalam masyarakat, komunitas, pergaulan, tidak banyak yang mampu mendengar dengan baik, walaupun yang didengarnya mungkin tidak sependapat atau mungkin menyakitkan hati. rata-rata yang banyaka saya temui adalah mereka yang mau mendengar adalah pribadi yang pendidikannya sedikit lebih baik, namun tidak banyak orang yang berkategori Berpendidikan ini yang mampu mendengar deang baik. tetap ada orang yang berpendidikan ini yang selalu ingin menang sendiri, lalu saya simpilkan bahwa kemampuan mendengara adalah sebuah sifat turunan dari orang tua dan pola pendidikan dalam pembentukan karakternya. lalu yang perlu di petanyakan adalah? seberapa penting kemampuan mendengar ini untuk di pelajari? saya menjawab kemampuan ini cukup penting! karena dengan mendengar kita bisa banyak belajar dan tahu secara keilmuan ataupun pengalaman dari yang kita dengarkan, dengan kemampuan mendengar yang baik tentu sudah akan merubah pribadi kita yang mengarah pada suatu kebijakan berfikir, menganalisa, merasakan, membuat kesimpulan, dan memutuskan sebuah logika yang kita dengarkan. pada dasarnya kita semua telah di ajarkan untuk mendengar sejak kita lahir, mulai saat kita masuk sebuah lembaga pendidikan. namun semua pelajaran semacam ini yang melalalui pendidikan tidak menjamin seseorang yang mampu menjadi pendengar yang baik. hal ini di tentukan oleh sebuah psikologis dan emosi masing-masing individu dan tidak dapat dipaksakan. namun dapat berubah jika ada sebuah kemauan untuk belajar. karena mendengar adalah sebuah cara yang efisien untuk manusia belajar mengontrol emosi dan menguasainya, menjadi pribadi yang tangguh dengan segala resiko hidup, memberikan ketenangan batin karena kita sudah mendapat kesimpulan tentang apa yang kita dengarkan, menjadikan jiwa yang penuh tanya dan mempertanyakan atas segala hal yang kita lihat dan kita fikirkan. mendengar tidak akan menjadikan ada bodoh atau mungkin dengan bahasa yang lebih tajam adalah tolol, "tidak" sama sekali. mendengar adalah media belajar pertama sejak manusia pertama menjadi penghuni bumi, jika anda sama sekali tidak bisa menjadi pendengar yang baik anda berarti belum bisa menguasai emosi anda, namun jika anda punya keinginan untuk belajar anda mampu merubah pribadi anda yang saya namakan kaku ini. hidup kita sangatlah singkat, jadi marilah kita tanamkan dalam hati kita untuk terus belajar sampai ajal menjemput, jangan membatasi diri untuk belajar - belajar - belajar. belajar segala hal yang baik dan berguna untuk diri kita dan yang lebih penting adalah untuk kehidupan generasi kita yang lebih baik dari saat ini yang kita nikmati. hidup kita lebih berharga dari sekadar materi - materi yang hanya sesaat, namun ilmu, pengetahuan, pengalaman bersifat kekal.

renungan malam
by: Langit Biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar